Sabtu, 22 September 2012

Rasa Kasih Sayang dalam Peperangan


Jika Islam membolehkan perang sebagai salah satu kebutuhan yang perlu dijalankan, maka dalam waktu yang sama ada b atas yang menjadi pembatasanya. Tidak dibenarkan membunuh bukan pada waktu perang. Orang yang tidak ikut perang tidak halal dibunuh  atau dianiaya.
Begitu juga Islam mengharamkan membunuh wanita, anak-anak kecil, orang-ortang sakit, orang-orang jompo, hamba-hamba sahaya. Islam juga mengharamkan kekejaman bahkan mengharamkan membunuh b inatang, merusak tanaman, mencemari sumur dan menghancurkan tempat tinggal.
Islam juga mengharamkan menghabisi orang yang terluka, mengejar orang yang lari karena ketakutan. Sebab dalam Islam perang tak ubahnya seperti operasi pembedahan, tidak wajib melampaui tempat yang sakit di suatu tempat yang lain.
Dalam hal ini Sulaiman bin Buraidah meriwayatkan, dari bapaknya :
“ Bahwa Rasulullah apabila mengangkat komandan suatu pasukan mewasiatkan agar bertakwa kepada Allah dan berlaku baik terhadap orang-orang Islam, Kemudian beliau bersabda :
“ Berperanglah dengan Bismillah di jalan Allah, perangilah orang-orang yang kafir kepada Allah, berperanglah dan jangan melanggar batas, jangan menghianati, jangan bertindak kejam dan jangan membunuh anak kecil ”. 
 
Dari Nafi dari Abdulllah bin Umar “ Bahwa pada perang Rasulullah seorang wanita didapati terbunuh. Rasul tidak menerima hal ini, kemudian beliau melarang membunuh wanita dan anak-anak “. (hadits riwayat imam Muslim)
Diriwayatkan oleh Rabban bin Rabi “ Rasulullah SAW melewati seorang wanita yang mati terbunuh dalam suatu peperangan. Barangkali dia wanita yang disebut pada hadits diatas. Rasulullah berhenti dan berkata;

“ Yang ini (wanita) tidak boleh diperangi “

Kemudian rasulullah melihat wajah para sahabatnya dan bersabda kepada salah seorang diantara mereka : “Ikutilah Khalid b in walid, janganlah dibunuh keturunan dan asif (pegawai) dan wanita“.

Dari Abdullah bin Zaid :
“ Rasulullah telah menyuruh kita berlaku benar dan melarang kita berlaku kejam ”.

Dalam wasiat Abu Bakar kepada Usamah, waktu beliau mengutusnya ke Syam ; janganlah berkhianat, jangan melanggar batas, jangan merampas, jangan berbuat kejam, jangan membunuh anak kecil, jangan membunuh orang jompo, jangan membunuh wanita, jangan menebang pohon  dan membakarnya, jangan pula kamu menebang pohon yang berbuah, jangan menyemblih domba, jangan pula sapi dan unta kecuali untuk dimakan.

Demikian pula yan g dilakukan oleh Sayyidfina Umar bin Al Khattab  ra didalam salah satu suratnya ia menulis :

“ Janganlah kalian melanggar batas, jangan menghianati, jangan membunuh anak-anak dan bertakwalah kepada Allah dalam menghadapi para petani ”. 

Salah satu wasiatnya pula yang disampaikan kepada para komandan pasukan :
" Janganlah kalian membunuh orang jompo, jangan pula wanita, jangan pula anak-anak, hati-hatilah membunuh mereka (musuh) jika terjadi saling menyerbu dan pada waktu dilancarkan penyerbuan ”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar