Rabu, 11 Juli 2012

Jihad menegakan Kalimatullah

Jihad belum bisa di katakan Jihad yang sebenarnya jika tidak diniatkan karena Allah dan dimaksudkan untuk menegakkan kalimat Allah (Kalimatullah), mengangkat bendera kebenaran dan menghalau kebatilan serta dengan segala daya berupaya mendapatkan ridha Allah.
Jika masih ada motif lain berupa motif duniawi maka belum bisa dikatakan Jihad yang sebenarnya.

Dengan demikian, orang yang matinya  terbunuh karena ingin mendapatkan bagian ghanimah atau ingin mendapatkan kedudukan atau untuk menunjukan keberanian atau memperoleh popularitas, maka sesungguhnya orang seperti ini tidak akan mendapatkan pahala.

Dari Abu Musa, berkata :
Seorang lelaki mendatangi Rasulullah saw dan bertanya :
" Orang yang berperang demi ghanimah, orang yang berperang agar dikenang, orang yang berperang agar kedudukanya dapat dilihat, siapakah yang dijalan Allah ?

Rasulullah Kemudian menjawab :
" Siapa yang berperang dengan tujuan meninggikan kalimatullah dia berada di jalan Allah "

Abu daud dan An Nasa'i meriwayatkan, bahwa seseorang berkata " Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu tentang orang yang berperang karena mengharap upah dan ingin dikenang, apa yang akan ia peroleh ?...

Rasulullah menjawab :
" Tidak mendapatkan apa-apa "  Rasulullah mengulangi kalimat ini Tiga kali.

Kemudian Ia ( Rasulullah ) bersabda :
"  Tidak mendapatkan apa-apa...sesungguhnya Allah tidak akan menerima amal kecuali jika amal itu ikhlas dan mengharap ridha Allah "

Sesungguhnya niat adalah Ruhnya amal perbuatan, jika suatu perbuatan tidak memiliki niat, ia menjadi mati dan tidak bernilai apa-apa di sisi Allah.

Al Bukhari meriwayatkan dari umar bin khattab, bahwa Rasulullah bersabda :
" Sesungguhnya, nilai segala perbuatan itu tergantung niatnya. Dan hanyalah sesuai dengan niatnya seseorang mendapatkan sesuatu  "

Keikhlasanlah yang memberi segala sesuatu nilai hakiki. Dari situlah, terkadang dengan keikhlasan seseorang bisa mencapai tingkat syahid, sekalipun ia tidak mati syahid

Rasulullah bersabda :
" siapa yang mengharapkan mati syahid dengan penuh kesungguhan (benar), niscaya Allah menyampaikannya ke derajat syuhada, sekalipun ia meninggal dunia di tempat tidurnya "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar